Sejak pagi setelah anak sekolah sudah memulai pelajarannya hujan turun dengan derasnya. Si Sulung yang berumur hampir 4 tahun mengajak ke pasar untuk membeli bahan buat es cendol.
Mendidik anak perlu kesabaran. Tidak semua permintaan anak harus kita penuhi. Harus pandai mengalihkan. Nilai-nilai yang baik yang kita tanamkan akan masuk dengan cepat pada anak. Kita akan terkagum-kagum dengan pernyataan pada anak.
Pernah saya tawari makanan ringan kacang dalam kemasan. Dia lebih memilih kacang rebus. "Gak mau bi, itu banyak micinnya, gak sehat. Kacang rebus aja" jawabnya.
Tidak disangka siangnya setelah pulang dari shalat dzuhur kedatangan tamu dari Lampung Barat. Dia bersama istri dan anaknya. Alhamdulillah, sebelumnya sudah ke pasar dan juga beli lauk pauk sehingga bisa memuliakan tamu.
Mereka menceritakan bahwa anaknya yang selisih dengan anak sulung saya cuma 10 hari. Baru beberapa bulan ini bisa bicara. Sudah melakukan konsul ke beberapa ahli. Kesimpulannya anaknya tak bisa bicara karena kurang dapat perhatian dan jarang diajak kemunikasi. Selain itu anaknya lebih banyak dibiarkan menonton TV.
Ibunya juga menjelaskan mengapa anak dibiarkan nonton tv karena biar anteng gak ganggu ibu yang sibuk ngurusi pekerjaan rumah. Sejak konsul ke ahli, tv disingkirkan dan tidak dihidupkan lagi. Alhamdulillah kini anaknya sudah mulai lancar berbicara.
Sudah seharusnya para orang tua mengajari anaknya sejak dini membaca dan berbicara. Ajak mereka komunikasi walaupun mereka belum memahaminya. Bila perlu sejak dalam kandungan mereka juga sudah diberikan pelajaran. Semoga anak-anak kita menjadi generasi cerdas yang akan memimpin bangsa ini dengan lebih baik.
Mendidik anak perlu kesabaran. Tidak semua permintaan anak harus kita penuhi. Harus pandai mengalihkan. Nilai-nilai yang baik yang kita tanamkan akan masuk dengan cepat pada anak. Kita akan terkagum-kagum dengan pernyataan pada anak.
Pernah saya tawari makanan ringan kacang dalam kemasan. Dia lebih memilih kacang rebus. "Gak mau bi, itu banyak micinnya, gak sehat. Kacang rebus aja" jawabnya.
Tidak disangka siangnya setelah pulang dari shalat dzuhur kedatangan tamu dari Lampung Barat. Dia bersama istri dan anaknya. Alhamdulillah, sebelumnya sudah ke pasar dan juga beli lauk pauk sehingga bisa memuliakan tamu.
Mereka menceritakan bahwa anaknya yang selisih dengan anak sulung saya cuma 10 hari. Baru beberapa bulan ini bisa bicara. Sudah melakukan konsul ke beberapa ahli. Kesimpulannya anaknya tak bisa bicara karena kurang dapat perhatian dan jarang diajak kemunikasi. Selain itu anaknya lebih banyak dibiarkan menonton TV.
Ibunya juga menjelaskan mengapa anak dibiarkan nonton tv karena biar anteng gak ganggu ibu yang sibuk ngurusi pekerjaan rumah. Sejak konsul ke ahli, tv disingkirkan dan tidak dihidupkan lagi. Alhamdulillah kini anaknya sudah mulai lancar berbicara.
Sudah seharusnya para orang tua mengajari anaknya sejak dini membaca dan berbicara. Ajak mereka komunikasi walaupun mereka belum memahaminya. Bila perlu sejak dalam kandungan mereka juga sudah diberikan pelajaran. Semoga anak-anak kita menjadi generasi cerdas yang akan memimpin bangsa ini dengan lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar