Bertanam Cabai Secara Hidroponik

Hidroponik berasal dari istilah asing, yaitu hydroponics. Artinya, cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media/tempat menanam tanaman.

Kata hydroponics berasal dari hydro yang artinya air dan ponics yang artinya memberdayakan. Oleh karena itu, hidroponik dapat diartikan memberdayakan air sebagai media bercocok tanam. Kini, media hidroponik berkembang bukan hanya air saja, tetapi juga memanfaatkan media lain, selain tanah. Sebagai media pengganti tanah biasanya digunakan air, kerikil, pecahan genteng, pasir kali, atau gabus putih.

Bertanam dengan cara hidroponik ini merupakan salah satu alternatif mengatasi kesulitan menanam pada media tanah karena semakin sempitnya lahan pertanian yang dimiliki. Dengan cara hidroponik, tetap bisa bercocok tanam di lahan yang sempit atau halaman rumah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bertanam cabai menggunakan teknik hidroponik, di antaranya rak hidroponik. Bahan yang digunakan untuk membuat rak hidroponik dapat berupa kayu dan papan. Rak-rak tersebut berfungsi untuk meletakkan pot-pot tanaman. Adapun cara pembuatan rak hidroponik adalah sebagai berikut.
1) Potong kayu atau bambu sesuai kebutuhan. Kayu atau bambu tersebut akan disusun menjadi 2 atau 3) Saf.
2) Buat rak-rak bersusun dari kayu atau bambu tersebut dengan cara dipaku. Kayu atau bambu sebagai tonggaknya, sedangkan papan-papan dibuat rak sebagai tempat meletakkan pot-pot.
3) Letakkan pot-pot yang akan digunakan untuk bertanam sayuran di atas rak-rak tersebut.
4) Pasang paralon yang melewati setiap pot tanaman. Bagian paralon yang berada tepat di pot diberi lubang kecil sebagai media penyiraman. Penyiraman dapat dilakukan dengan bantuan pompa air.

Sumber : Pertaniaku
Share on Google Plus

About Admin Cs

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

1 komentar: